Kamis, 02 Desember 2010

damar mata kucing

Taksonomi  dan Informasi Damar Mata Kucing

Kingdom : Plantae/tumbuhan
Divisio : Magnophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Dipterocarpaceae
Subfamily : Dipterocarpoideae
Genus : Shorea
Species : Shorea javanica K. et. V. (Appanah dan Turnbull, 1998).


Damar adalah resin yang keras, padat dan mudah pecah, dengan
pengerasan segera setelah dieksekresikan, jika mengandung minyak esensial
yang dapat diuapkan dalam jumlah yang kecil. Walaupun semua
dipterocarpceae menghasilkan damar, hanya sebagian kecil yang memiliki nilai
komersial penting. Di Asia Tenggara, genus penting penghasil damar adalah
Shorea, Hopea dan Neobalanocarpus. Damar ditemukan sebagai eksudat alami
pada pohon yang hidup, berbentuk bungkahan, di atas tanah di bawah pohon, di
dekat tunas yang mati, bahkan terkubur di dalam tanah. Secara alami damar
dieksudasi oleh tumbuhan yang sakit, atau mengalami kerusakan pada kayu
gubalnya (Appanah dan Turnbull 1998).
Secara tradisional, damar digunakan sebagai bahan bakar obor penerang,
penambal perahu, dan kerajinan tangan. Resin Dipterocarpaceae juga
digunakan sebagai campuran resin aromatik yang berupa Styrax benzoin
(Stiracaceae) yang digunakan sebagai kemenyan dan obat-obatan.

Selasa, 28 September 2010

Hasil damar mata kucing di krui Lampung barat


yang berminat atau membutuhkan damar mata kucing atau repong damar dari krui lampung barat dapat menghubungi saya di e-mail : niarsaf@gmail.com. tersedia beberapa kelas kualitas repong damar, untuk lebih jelasnya silahkan hubungi saya di e-mail tersebut.

Senin, 27 September 2010

metodologi porang


BAB III
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Lokasi
            Program PKM-M yang berjudul alternative peningkatan perekonomian masyarakat dengan pengolahan hasil penerapan agroforestry porang di Cidahu  yang diimplementasikan pada masyarakat selama empat .bulan yang mengambil lahan di hutan rakyat Jasinga, Jawa Barat. Program pengabdian masyarakat ini diterapkan pada rentan waktu bulan Februari-Mei.
2.2 Alat dan Bahan
            Alat yang dipergunakan dalam kegiatan ini meliputi alat pemanenan porang seperti cangkul, golok, pisau, alat pembuat chips, alat penggiling tepung, alat pengepak kemasan, alat penjemur chips,  label, plastic kemasan, sedangkan bahan utama yang diolah adalah porang dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomisnya.
2.3 Metodologi
2.3.1 Jenis data
            Program PKM-M ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sebagai implementasi dari salah satu Tri Darma Perguruan tinggi. Dalam program ini, data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer, ialah data yang diperoleh dari informasi dan hasil pengamatan lapangan. Data sekunder, ialah data yang diperoleh dari data statistik, literatur, dan laporan atau publikasi yang diperoleh dari instansi-instansi terkait serta data pendukung yang ada di desa seperti: data monografi desa, laporan tahunan, daftar isian potensi desa, dan dokumen lain yang diperlukan dalam kajian ini. Data primer diperoleh dari mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dari masyarakat atau komponen terkait, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literature mengenai aspek yang sesuai.
            2.3.2 Cara mengumpulkan data
            Data yang dibutuhkan dalam program ini dikumpulkan melalui beberapa cara, diantaranya melalui wawancara secara mendalam terhadap beberbagai aspek yang berada dalam ruang lingkup program ini seperti wawancara pada masyarakat yang menjadi subyek penelitian yaitu, tokoh masyarakat (3 orang), tokoh agama (2 orang), masyarakat (5 orang), aparat desa (3 orang), dan tokoh pemuda (2 orang). Melalui cara ini peneliti ingin  memahami pandangan subyek penelitian tentang hidup dan keadaan sosial ekonominya serta  kaitannya dengan program pengembangan masyarakat yang ada di Desa Jasinga. Cara lain yang digunakan adalah penghimpunan data melalui kuisioner yang diberikan kepada masyarakat secara acak dengan menganut asas keterwakilan. Selain itu, data dapat diperoleh dengan observasi langsung terhadap keadaan lapangan tempat implementasi program. Diskusi terbuka yang dilakukan untuk melengkapi data yang telah ada sebelumnya. Diskusi yang dilakukan adalah diskusi antara semua komponen  masyarakat termasuk pengumpul data, membahas program pengabdian yang diimplementasikan di desa tersebut.
2.3.3 Cara pengolahan data
Data yang terkumpul, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam kajian lapangan. Data yang ada tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan tabulasi data, sedangkan teknik menganalisanya adalah dengan menggunakan analisa data kualitatif dan kuantitatif. Untuk analisa data kualitatif dilakukan dengan menjabarkan data yang diperoleh dengan menggunakan kata-kata yang menjelaskan keadaan fakta yang ada dilapangan. Sedangkan untuk data kuantitatif dilakukan teknik komparasi antara data yang diperoleh setelah adanya program dengan data sebelum adanya program dan kemudian dijabarkan dengan kalimat-kalimat untuk mempermudah pemahaman terhadap data.
2.3.4 Metode penyusunan program
Program pengabdian masyarakat ini direncanakan akan dilaksanakan sebagai berikut : penandatanganan kontrak antara mahasiswa dengan desa mitra (Jasinga) dan mitra untuk jalur pemasaran . Pertemuan dengan masyarakat untuk sosialisasi program, selanjutnya masyarakat yang memiliki lahan kosong atau yang telah menerapkan system agroforestry porang didata kemudian dilakukan penyuluhan mengenai agroforestry dan pentingnya meningkatkan nilai tambah suatu produk terhadap taraf perekonomian serta pengenalan teknologi peningkatan nilai tambah hasil agroforestry. Pelatihan mengenai cara meningkatkan nilai tambah hasil agroforestry yaitu dengan pelatihan pembuatan chip dan tepung dari porang serta praktik mengemas produk. Selama kurun waktu empat bulan, masyarakat didampingi oleh mahasiswa yang melakukan program yaitu dengan monitoring dan evaluasi secara berkala setiap 2-4 minggu sekali. Setelah empat bulan, data yang telah diperoleh diolah untuk melihat tingkat keberhasilan program dan memutuskan program dapat direkomendasikan ke lokasi yang lain.

JADWAL KEGIATAN

Tabel 2.  Jadwal pelaksanaan kegiatan
Program PKM ini akan dilakukan dalam jangka waktu 4 (empat) bulan dengan rincian waktu pada tabel 2 berikut :
No
Kegiatan
Bulan Ke -
1
2
3
4
1.
Survei lokasi
















2.
Penandatanganan kontrak kerjasama dengan desa mitra
















3.
Pengumpulan data statistik, literatur, laporan, publikasi, data monografi desa, laporan tahunan, daftar isian potensi desa, dan dokumen lain
















4.
Wawancara dengan masyarakat setempat
















5.
Pengisian kuesioner oleh masyarakat setempat
















6.
Diskusi terbuka antara mahasiswa dengan masyarakat setempat
















7.
Pengolahan data
















8.
Pertemuan dan penyuluhan kepada  masyarakat untuk mensosialisasikan hasil data sementara dan program selanjutnya yang ditawarkan
















9.
Pelatihan kepada masyarakat tentang pengolahan chips/tepung dan pengemasan produk
















10.
Monitoring
















11.
Evaluasi dan penyusunan laporan